Jumat, Januari 11, 2008

biarlah

biarlah
kurela
melepasmu
meninggalkan aku
(biarlah-nidji)

samakah konteks kata biarlah dlm lagu itu dengan kata ikhlas?
melepas orang yg loe sayang pergi dari kehidupan loe, bisa ga diartikan sebagai ikhlas?

sudah 1 tahunan papa-ku pergi utk selamanya. tepatnya di 1 januari 2007 siang.
setelah "menderita" beberapa hari dalam ikatan tempat tidur rs. harapan kita, dimasukkan berbagai jenis selang ke dalam tubuhnya, aku bener2 "lega" allah akhirnya mengambil papa... walaupun tangis ibu di ruangan lantai 3 harapan kita itu rasanya adalah tangis terkeras yg pernah aku dengar dari ibu ketika papa sedang dipompa jantungnya. dulu waktu kakak ibuku meninggal beliau juga nangis kenceng. tapi tetunya ini beda.

ketika soulmate yg telah beliau nikahi bertahun2, pergi meninggalkannya, tentu ikhlas bukanlah sesuatu yg mudah dilakukan.

tapi entah gue yg jahat atau apa, rasanya gue bener2 "lega". papa yg orangnya manja sama ibu bener2 tersiksa dengan penyakitnya. tiap hari aku nangis terus selama nungguin papa di harapan kita. aku tau papa ga nyaman diikat di tempat tidur. aku tau papa ga betah tidur terus. papa kerap minta pulang.

kata ibuku sebenarnya belau ada feeling papa mau pergi setelah liat papa terus2an bilang "mau pulang" dan narik2 baju yg dipakainya. kata ibu katanya kalo orang mau meninggal suka begitu... tapi ibu merasa yakin allah akan memberi kesembuhan buat papa.
sementara aku...
aku berdoa sama allah agar allah ga nyiksa papa kaya begitu.
jahatkah aku?

biarlah kalian berfikir aku jahat.
tapi ga ada yg lebih "melegakan" melihat senyum di wajah papa yg terbungkus kafan.
senyum yg sudah sekian lama tak pernah terlihat dari wajah papa...

yg ada dipikiranku saat itu adalah papa bertemu malaikat yg menyapanya dengan lembut, menyambut papa di alam barunya.
mungkin papa bertemu adik2 yg sudah mendahuluinya...
mungkin papa bertemu ibunya yg setahun sebelumnya pergi juga...
yang pasti papa senyum karena rasa sakitnya sudah hilang...
dan itu yg membuat aku lega...

setahun rasanya cepet banget...
kayanya baru kemarin aku dan ibuku tidur nungguin papa di lantai harapan kita...
tau2 hari kamis kemarin kami ambil cetakan yaasin mengenang papa...

papa...
aku kangen...
ibu pasti juga...
maafin mia yg belum pernah membahagiakan papa...
biarlah allah saja yg membahagiakan papa disana ya pa...
mia sayang papa...

nb:
buat seseorang yg juga baru pergi dari hidupku...
terima kasih atas semuanya...i'm gonna miss u...

Tidak ada komentar: